Langkah Pencegahan Kebakaran untuk Akomodasi Sementara
Akomodasi sementara, seperti rumah kontainer, kabin prefabrikasi, dan tenda mobile, banyak digunakan di lokasi konstruksi, area bantuan bencana, dan tempat kerja terpencil. Meskipun struktur ini menyediakan solusi perumahan yang cepat dan fleksibel, desainnya yang kompak serta penggunaannya yang intensif membuatnya sangat rentan terhadap bahaya kebakaran jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penerapan langkah-langkah pencegahan kebakaran yang efektif sangat penting untuk melindungi keselamatan penghuni dan properti.

1. Gunakan Material Tahan Api dan Sesuai Peraturan
Keselamatan dari kebakaran dimulai dari pemilihan material bangunan. Dinding, langit-langit, dan material insulasi harus terbuat dari bahan tahan api dan non-kom-bustible yang memenuhi peraturan keselamatan kebakaran setempat. Penggunaan panel dan pelapis tahan api yang telah tersertifikasi dapat memperlambat penyebaran api serta meningkatkan keselamatan penghuni.
Sangat penting untuk menghindari penggunaan bahan murah atau yang tidak bersertifikat, karena bahan-bahan tersebut tidak hanya mudah terbakar tetapi juga mempercepat kerusakan akibat kebakaran. Selain itu, pintu dan jendela harus memiliki tingkat ketahanan terhadap panas dan api yang memadai guna mencegah penyebaran api ke bagian dalam secara cepat.
2. Pastikan Instalasi Listrik yang Standar dan Pemeliharaan Rutin
Kesalahan listrik merupakan salah satu penyebab utama kebakaran di tempat penampungan sementara. Untuk mengurangi risiko tersebut, seluruh pekerjaan kabel dan instalasi listrik harus dilakukan oleh tenaga profesional yang memiliki izin dan sesuai ketat dengan standar keselamatan. Pentanahan yang benar, perlindungan insulasi pada kabel, serta tata letak kabel yang rapi dapat secara efektif mencegah korsleting dan panas berlebih pada jalur listrik.
Pemeriksaan rutin terhadap sistem kelistrikan diperlukan untuk segera mengidentifikasi kabel yang rusak, koneksi yang longgar, atau sirkuit yang kelebihan beban. Sementara itu, penghuni tidak boleh memodifikasi fasilitas listrik tanpa izin atau menggunakan produk listrik palsu demi menjaga keselamatan listrik.
3. Penggunaan Peralatan Pemanas dan Memasak dengan Aman
Peralatan pemanas dan memasak sangat penting di banyak akomodasi sementara, tetapi penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan risiko kebakaran yang besar. Perangkat seperti pemanas dan kompor harus merupakan produk bersertifikasi yang memenuhi syarat dan sesuai untuk penggunaan dalam ruangan, serta penempatannya harus jauh dari benda mudah terbakar seperti gorden, perlengkapan tempat tidur, dan panel kayu.
Saat menggunakan peralatan tersebut, ventilasi dalam ruangan yang memadai harus dipastikan untuk menghindari penumpukan panas dan kebocoran gas. Jika digunakan tabung gas cair, tabung tersebut harus disimpan dengan aman di luar ruangan, dan pemeriksaan rutin harus dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan kebocoran. Jangan pernah meninggalkan masakan tanpa pengawasan, dan selalu matikan sumber listrik atau gas peralatan saat tidak digunakan.

4. Pasang Peralatan Deteksi Kebakaran dan Alat Pemadam Kebakaran
Alarm asap merupakan perangkat keselamatan dari bahaya kebakaran yang mendasar dan harus dipasang di setiap unit tempat tinggal. Baterai alarm ini perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan fungsi kerjanya yang baik. Alat pemadam kebakaran harus ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau dengan penandaan yang jelas.
Untuk area akomodasi sementara yang lebih besar, fasilitas keselamatan tambahan seperti penerangan darurat, jalur evakuasi yang terlihat jelas, dan sistem alarm harus dipasang untuk memperpendek waktu respons darurat jika terjadi kebakaran. Pada saat yang sama, penghuni harus menerima pelatihan tentang penggunaan peralatan pemadam kebakaran agar dapat mengoperasikannya secara efektif.
5. Perkuat Pendidikan Keselamatan Penghuni dan Pengawasan Keamanan
Perilaku manusia sering kali memiliki dampak signifikan terhadap hasil keselamatan dari bahaya kebakaran. Sesi pelatihan keselamatan kebakaran secara berkala harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran penghuni ’ terhadap risiko kebakaran dan kemampuan mereka dalam menanggapi keadaan darurat dengan benar. Penghuni harus dibimbing untuk menghilangkan perilaku berbahaya seperti merokok di dalam ruangan dan membebani stopkontak secara berlebihan.
Petugas keselamatan kebakaran atau pengawas dapat ditunjuk untuk mengambil alih pengawasan keselamatan harian. Orang ini harus melakukan inspeksi keselamatan secara berkala, mendorong penerapan peraturan keselamatan, serta menyelenggarakan latihan evakuasi guna menciptakan suasana yang berorientasi pada keselamatan di kawasan akomodasi sementara.
6. Kesimpulan
Pencegahan kebakaran untuk akomodasi sementara memerlukan pendekatan komprehensif: memilih bahan tahan api, memastikan keselamatan listrik, membakukan penggunaan peralatan pemanas dan memasak, memasang fasilitas deteksi dan pemadaman kebakaran, serta memperkuat edukasi keselamatan bagi penghuni. Dengan menerapkan langkah-langkah ini dan mematuhi pemeliharaan rutin, akomodasi sementara dapat tetap menjadi pilihan perumahan yang aman dan andal dalam berbagai situasi.
